Tak terasa hari ku kini memberikan sebuah imaji yang tak terasa mengalir begitu saja Pagi ketika itu detik waktu berada di 08.40 di hari Jumat tertanggal 14 Maret 2008 Kursi-kursi panjang, tembok-tembok keramik bermotif cokelat, rapi, bunga berjejer di taman Rumah Sakit, memandangku. Baju-baju putih itu mengelilingiku, tertawa, ada Ayah di sana. Ibuku masih terbaring diantara terpaan senyum saudara menungguku.
IZMI MAULIDIYAH SHAFIRA, itulah namaku